Ketika rakyat
berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai
perkumpulan, lebih dari seabad lalu, kita nyaris tak punya apa-apa. Kita hanya
memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa. Namun sejarah
kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup, asalkan
kita bersatu dalam cita-cita yang sama: kemerdekaan bangsa.
Seratus sepuluh
tahun kemudian bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju,
sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Meski belum sepenuhnya sempurna, rakyat
telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa meningkatnya perekonomian,
kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Butir kelima
dari Nawacita Kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
berisi visi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui
peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan. Melalui pembangunan manusia yang
terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan
secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya.
Menurut perhitungan
para ahli, sekitar dua tahun lagi kita akan memasuki sebuah era keemasan dalam konsep
kependudukan, yaitu bonus demografi. Bonus demografi menyuguhkan potensi
keuntungan bagi bangsa karena proporsi penduduk usia produktif lebih tinggi
dibandingkan penduduk usia non-produktif. Menurut Badan Pusat Statistik,
rentang masa ini akan berpuncak nanti pada tahun 2028 sampai 2031, angka
ketergantungan penduduk diperkirakan mencapai titik terendah, yaitu 46,9
persen.
Selamat Hari
Kebangkitan Nasional ke-110.